Fakfak, Wahananews-Papua Barat | Masyarakat Fakfak lakukan Sesi Wewowo (Dialog) dengan Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma'ruf Amin di Hotel Grand Papua Fakfak, Jumat (14 /3/2023).
Dihadiri Ketua Dewan Adat Mbaham Matta Domianus Tuturop, dan Wakil Ketua LMA Kabupaten Fakfak Clifford H.Ndandarma. Hadir juga perwakilan petuanan Nadhy dan elemen lain.
Baca Juga:
Budayawan Sujiwo Tejo Fokus Dialog dengan Pengikut Instagramnya
Pembicara dalam sesi dialog ini, Ketua FKUB sekaligus Ketua NU Kabupaten Fakfak, Ali Hindom, Ketua MUI Kabupaten Fakfak, Moh. Daeng Husein, sesepuh masyarakat Fakfak, perwakilan umat Katholik Dikon Didimus Temongmere, Perwakilan Masyarakat Adat mewakili Dewan Adat Mabaham Matta dan LMA Kabupaten Fakfak Willy Hegemur.
Ada 7 hal yang disampaikan, utama adalah pemerintah pusat membangun Papua Cultur Center (PCC) dan Penetapan "Filosofi 1 Tungku 3 Batu" sebagai simbol Peradaban di Semenanjung Onin.
Selaku pembicara berikutnya, ada perwakilan dari Petuanan, Nadhy Pegpeg Sekar, Jouw Arif H. Rumagesan.
dan mewakili Pemerintah Daearah oleh Sekda Kabupaten Fakfak, Drs. Ali Baham Temongmere, M.TP,
Baca Juga:
Dialog interaktif Lingkungan Hidup kabupaten Padang lawas Utara
Sesi selanjutnya ada respon dari Pj.Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw yang ikut mendorong aspirasi Masyarakat Adat Kabupaten Fakfak, yang akan dibuatkan dalam dokumen tertulis dan akan disampaikan melalui BP3OKP untuk diteruskan kepada Presiden dan Wakil Presiden di Jakarta.
Tampak Willy Hegemur selaku Sekretaris LMA kabupaten Fakfak dalam acara dialog. (Foto: WahanaNews/Frances)
Ada respon juga dari Menteri Investasi/BKPM RI yang pada intinya siap mendorong masuknya investasi di Kabupaten Fakfak dengan catatan, agar tidak terjadi aksi palang memalang pada aset-aset Proyek Strategis Nasional yang masuk ke daerah ini.
Terakhir adalah arahan dari Wakil Presiden, intinya menyampaikan bahwa aspirasi yang telah disampaikan Masyarakat akan ditampung oleh BP3OKP dan akan dibahas di Pemerintah pusat untuk ditindak lanjuti.
Khusus terkait usulan Provinsi di wilayah Adat Bomberay Raya, Wapres sampaikan harus bersabar dulu, sambil mendorong percepatan di enam provinsi baru yang ada di Tanah Papua.
Masih ada usulan untuk Provinsi di wilayah Adat Saireri dan Bomberai Raya yang masih akan diproses kedepan.
Demikian sedikit catatan atas sesi Wewowo (Dialog) dengan Wakil Presiden yang berlangsung, Jumat (14/7/23).
"Semoga bisa ada kebijakan Pemerintah pusat untuk mewujudkan Harapan Masyarakat di daerah ini", kata Willy Hegemur Sekretaris LMA kabupaten Fakfak. [hot]