Wahananews-Papua Barat | Sekelompok warga diduga melakukan aliran sesat dua minggu lalu naik gunung di wilayah Kampung Adora-Us Distrik Teluk Patipi, Kabupaten Fakfak.
Sesuai penuturan Kasat Reskrim Polres Fakfak hari selasa kemarin ditangkap pimpinan dan pengikutnya oleh Tim Gabungan Polres, (29/3).
Baca Juga:
Fakta-fakta Yuni LIDA Penyanyi Dangdut Istri Kedua Gus Samsudin yang Halalkan Bertukar Pasangan
Kasat Reskrim Polres Fakfak Iptu Handam Samudra, S.TK kepada beberapa media mengatakan “DA dan RI” beserta pengikutnya dijemput dan diamankan pada jam 9.25 wit (red-29 Maret 2022).
Kelompok diduga melakukan aliran sesat diamankan oleh Tim Gabungan yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Fakfak, selanjutnya dibawa ke Mapolres Fakfak tiba jam 12.00 Wit .
DA dan RI serta pengikutnya berjumlah 11 orang sementera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh anggota Satuan Reskrim Polres Fakfak.
Baca Juga:
Terkait Kasus Video Viral Bisa Tukar Pasangan, Paranormal Gus Samsudin Jadi Tersangka
Ketua MUI Kabupaten Fakfak Drs. Muhammadon Dg Husein, M.MPd. berharap, aparat segera menuntaskan masalah ini agar tidak meresahkan masyarakat, dikutip dari infofakfak.
“Yang lebih penting lagi adalah menyelamatkan masyarakat yang sudah terlanjur terpengaruh dan ikut aliran tersebut. Untuk itu perlu dilakukan pendekatan yang melibatkan berbagai tokoh agama dan masyarakat,” harap Muhammadon.
Pdt. Ris Rotasouw bersama Kabagops Polres Fakfak Kompol I. Rizkiadi.
Gereja Protestan Indonesia di Papua yang disingkat GPI Papua, dalam mensikapi terjadinya pengaruh kelompok yang disinyalir aliran sesat, pimpinan Klasis GPI Papua Fakfak diwakili Pdt. Ris Rotasouw mendatangi Polres Fakfak.
"Guna pendampingan dan pelayanan pastoral kepada anggota masyarakat dalam hal umat dari Jemaat GPI PAPUA yang ikut dalam kelompok DA, maka Klasis GPI Papua Fakfak melalui Pdt Ris Rotasouw telah bertemu pihak Polres Fakfak kemarin (29/03)". ujar Pdt Ris Rotasouw kepada media ini.
Hari ini (31 maret 2022) kepada papua-barat-wahananews.co, Kasat Reskrim Polres Fakfak Iptu Handam Samudra, S.TK menjelaskan telah menggali keterangan dari kurang lebih 21 orang termasuk DA dan RI. [hot]