Wahananews-Papua Barat | Banjir dengan ketinggian 1 meter yang melanda Distrik Bahamdandara telah memutus jalur transportasi jalan Trans Papua Barat yang menghubungkan Kabupaten Fakfak dengan Kabupaten Bintuni, Kamis, (24/2/2022)
Komandan Korem 182/Jazira Onim Kolonel Arh Jusak Prastia Girsang melalui Dandim 1803/Fakfak untuk mengerahkan prajurit mambantu warga yang terdampak banjir.
Baca Juga:
KPU Papua Barat Batalkan Keputusan KPU Fakfak, Pasangan UtaYoh Kembali Ditetapkan Peserta Pilkada 2024
Sementara Dandim 1803/Fakfak Letkol Inf Gatot Teguh Waluyo menyampaikan, banjir yang terjadi di wilayah Distrik Mbahamdandara Fakfak akibat dari curah hujan yang lebat akhir-akhir ini dan tidak adanya saluran drainase disepanjang Jalan Trans Papua sehingga air menggenangi jalan tersebut.
Selanjutnya Komandan Kodim 1803/Fakfak telah menurunkan prajuritnya ke lokasi banjir untuk membantu mengevakuasi dan menyeberangkan masyarakat korban banjir di wilayah tersebut.
"Kodim 1803/Fakfak sudah menurunkan personelnya untuk membantu dan mengevakuasi masyarakat yang terdampak banjir," ucap Dandim
Baca Juga:
Ketua Kerukunan Lembata Kabupaten Fakfak: Gunakan Hak Pilih Saudara, Jangan Golput di Pilkada 2024
Dandim 1803/Fakfak berpesan kepada masyarakat agar selama menunggu air surut di daerah tersebut, untuk tetap selalu waspada bila banjir meluas segera mengungsi ke tempat aman, juga perhatikan kesehatan.
Tampak Seorang Prajurit TNI AD membantu seorang anak gadis.
“Dan bagi masyarakat yang menunggu air surut bila membutuhkan obat-obatan, air bersih dipersilahkan untuk mendatangi Koramil terdekat di wilayah Kodim 1803/Fakfak, kami dengan senang hati melayani masyarakat, " tutur Dandim.
Dandim 1803/Fakfak beserta prajuritnya membagikan makanan siap saji dan minuman air bersih serta ikut membantu menyeberangkan masyarakat yang terkena dampak banjir.
Christina (37 thn) salah satu warga mengaku sudah dua hari menginap di rumah penduduk Distrik Mbahamdandara karena tidak bisa melintas untuk kembali ke kampungnya yaitu Boomberai begitu juga dengan masyarakat lainnya yang sering menggunakan jalan Trans Papua untuk jalur transportasi dan membeli kebutuhan pokok sehari-hari. [hot]