Papua-Barat.WahanaNews.co, Jakarta - Ketua umum ReJO untuk Prabowo Gibran HM Darmizal MS meyakini kabinet pemerintahan mendatang diisi orang-orang terbaik yang pofesional dibidangnya.
"Tentunya, kami amat meyakini kabinet Prabowo Gibran nanti diisi tokoh yang sarat prestasi dan orang profesional pada bidangnya masing-masing. Bukan menteri yang coba-coba dan belajar," kata Darmizal, Selasa 17 September 2024.
Baca Juga:
Lapas Sibolga Siap Dukung Dialog Presiden dengan Warga Binaan
Hal itu disampaikan Darmizal, merespon kabar presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan melantik kabinetnya pada tanggal 21 Okteber mendatang.
Menurutnya, menteri pada era Prabowo Gibran nanti, memang seharusnya berasal dari kalangan profesional yang memahami tupoksinya.
Selain profesional, pembantu Presiden juga harus tangkas, bergerak cepat dan pemberani, paham persoalan dan punya solusi terbaik jika terdapat hambatan atau gangguan ditengah jalan saat program pembangunan berlangsung.
Baca Juga:
Kemen PPPA Dorong Kolaborasi Lintas Pihak Ciptakan Lingkungan Inklusif bagi Kelompok Rentan
"Kita sering mendengar pepatah, bahwa menyerahkan satu pekerjaan pada bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran. Maka dari itu, jangan sampai poisisi menteri diberikan pada orang yang tidak perform dibidangnya. Tidak menjadikan posisi menteri menjadi daya tawar ataupun balas budi kelompok tertentu," urainya.
Lebih lanjut pria kelahiran ini Sumatera Barat ini menjelaskan, berkaca pada sikap Prabowo yang tegas, tangkas punya pengalaman baik yang panjang sebagai militer profesional terlatih dan birokrat handal, dirinya menyakini Presiden Prabowo, sebagai pemegang hak prerogatif, tidak segan mencopot menteri yang kinerjanya memble nantinya.
"Prabowo dipastikan tidak akan pernah sungkan atau ragu sedikitpun memberhentikan menteri atau pembantunya yang lamban dan nirprestasi," tegasnya.
Selain urusan kabinet, Darmizal juga meyakini, semakin hari sampai menjelang pelantikan Presiden terpilih pada 20 Oktober 2024 para penyinyir dipastikan semakin meningkatkan intesitas gangguannya untuk membuat propaganda dan adu domba dengan berbagai cara.
"Mereka pasti menggerakkan para buzzer dan mata-mata pencari aib untuk dimunculkan sebagai berita propaganda guna membunuh karakter bahkan melakukan fitnah atau hoaks yang tidak bermutu," ungkapnya.
Ia menerangkan, target penyinyir Prabowo Gibran untuk melakukan upaya terjadinya kekacauan politik dan pecah kongsinya Prabowo Gibran pasti gagal. Karena begitu kuatnya kohesi sosial dan emosional antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo, dan dengan Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka.
"Dengan dibetuknya zaken kabinet, maka menjadi pembuktian gagalnya para penyinyir dengan misinya dan keberlanjutan pembangunan menjadi berkepastian. Karena komposisi pembantu Presiden lebih banyak dari kalangan profesional tanpa meninggalkan utusan partai koalisi. Ini akan lebih bagus nantinya," pungkas Darmizal.
[Redaktur: Hotbert Purba]