WahanaNews-Papua Barat I Dalam memenuhi undangan menghadiri Pembukaan PON-XX tahun 2021 di Jayapura, Saleh Siknun yang juga anggota DPR Papua Barat daerah pemilihan empat, memanfaatkan waktu bersilahturahmi ke beberapa asrama mahasiswa di Jayapuara, Sabtu,02/10/2021.
“Saya kemarin melakukan kunjungan dan silaturahmi di asrama putra Fakfak yaitu pindahan dari “asrama kampung tiba-tiba”, dari kampung tiba-tiba bersilaturahmi lagi di asrama putri dan juga di Asrama Mess Pemda Fakfak yang di waena, selain silaturahmi sekaligus membawa bahan makanan untuk membantu mereka yang ada di asrama, "ya sekedar tambah-tambah mereka punya di apa saja yang menjadi kebutuhan di dapur” jelas Haji Saleh Siknun. Minggu (3/10).
Baca Juga:
Aktivis HAM Esra Mandosir Meninggal Dunia, LP3BH Manokwari Sebut Kematiannya Diduga Tidak Wajar
Dalam pertemuan silahturahmi bersama mahasiswa Fakfak di Jayapura, ada beberapa masukkan yang di terima H.Saleh Siknun, di antaranya terkait bantuan dari setiap pemda dalam hal ini Pemda Fakfak.
“Dalam pertemuan itu ada beberapa hal yang mereka sampaikan yaitu terkait asrama yang ada di kampung tiba-tiba dan juga terkait dengan dana kesejahteraan yang mereka terima yang setiap tahun diberikan oleh Pemda Kabupaten Fakfak berupa bantuan-bantuan dana pendidikan. Terkait dengan pengembangan asrama ke depan ada beberapa hal didiskusikan bersama”, ungkap H. Saleh Siknun.
Ia juga menyampaikan beberapa saran semoga Bupati Fakfak dapat menyelesaikan beberapa persoalan di sana, penjelasan H. Saleh Siknun yang disampaikan melalui sambungan seluler whatsApp, bahwa anak-anak Fakfak yang kuliah di Jayapura kurang lebih 100 orang putra-putri.
Baca Juga:
Langkah Pengamanan Menjelang Pilkada Serentak, Asistensi Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya
“Dari data yang Mahasiswa ada sekitar 100 lebih mahasiswa yang kuliah di Jayapura terbagi di beberapa kampus baik itu di Uncen Jayapura kemudian di USTJ, Stisipol Silas Papare dan ada juga beberapa kampus-kampus lain. Saya minta ke mereka setiap tahun itu dikirimkan data ke pemerintah daerah yang terdini dari jumlah mahasiswa yang setiap tahun datang kuliah. Jumlah mahasiswa yang setiap tahun lulus dan juga harus punya database terkait dengan mereka ini berasal dari kampung mana, setiap tahun mereka mengirimkan laporan ke kabupaten Fakfak, laporan ini jugalah yang bisa digunakan sebagai bantuan-bantuan kepada mereka yang ada di kota studi”.terang H. Saleh Siknun.
Sebagai anggota DPR Papua Barat daerah pemilihan lima, H. Saleh Siknun berencana akan bersilahturahmi ke tiga asrama mahasiswa kabupaten lain yaitu asrama mahasiswa Kabupaten Kaimana, asrama mahasiswa Kabupaten Teluk Bintuni dan asrama mahasiswa Kabupaten Wondama.
“Memang ada rencana kita juga melihat daerah lain, baru dapat informasi terkait dengan teman-teman dimana kita coba, mudah-mudahan besok sebelum pulang ke Manokwari saya bisa mampir di asrama Kaimana begitu juga nanti kalau ada kesempatan berikut kita coba lagi lihat teman-teman yang ada di Bintuni dan Wondama”, ujar H. Saleh Siknun.
Memgakhiri pembicaraan H. Saleh Siknun punya pesan kepada teman-teman mahasiswa di setiap kota studi, agar tidak selalu berharap bantuan pemerintah tetapi dengan perhatian khusus dari orangtua masing-masing, maka berilah yang terbaik buat orangtua. “adik-adik tetap semangat untuk belajar dan tetap optimis dan mereka harus menjadi kebanggaan orang tua, apakah itu ada bantuan pemerintah atau tidak mereka tidak perlu berkecil hati, mereka harus tetap semangat, pemerintah juga berlaku adil di dalam memberikan bantuan-bantuan.
Kita dari provinsi juga mencoba untuk meminta kepada dinas pendidikan, dinas pendidikan provinsi untuk melakukan pendataan jumlah-jumlah siswa atau mahasiswa yang ada. Walaupun pemerintah provinsi untuk hanya memberikan bantuan kepada mahasiswa jurusan penerbangan dan kedokteran, tetapi kita juga akan meminta pemerintah untuk membuka ruang untuk mahasiswa-mahasiswa yang lain juga mendapatkan bantuan dari dana provinsi. Dan kita, antara kabupaten dan provinsi memberikan bantuan, makanya ini harus kita duduk, kita bicarakan bersama kira-kira teknisnya seperti apa itu, kita melakukan pendataan aset-aset pemerintah, contoh; asrma kampung tiba-tiba masih berpolemik dan sangat merugikan adik-adik mahasiswa, kita berharap persoalan ini bisa segera diselesaikan oleh pemerintah kabupaten dan juga kita bisa meminta bantuan teman-teman atau pemerintah daerah provinsi Papua, yang dimana objeknya itu berada di provinsi Papua, jelas H. Saleh Siknun.
Terkait alokasi dana otsus ke depan, H. Saleh Siknun menjelaskan “terkait sharing dana adalah salah satu masukan dari masyarakat pada saat kita melakukan sosialisasi dan pertemuan terkait dengan masyarakat terkait dengan penguatan untuk undang-undang no.21 bahwa, mahasiswa orang asli papua semua orang harus diberikan bantuan biaya pendidikan mulai dari TK sampai perguruan tinggi, hal teknis dibicarakan, apakah dana pendidikan ini dikelola oleh kabupaten atau kota ataukah dikelola oleh provinsi, atau pembagiannya seperti apa dan ini harus kita bicarakan”. [hot]