Papua-Barat.WahanaNews.co, Fakfak - Wewowo adalah bahasa Fakfak – Papua Barat yang diartikan sebagai suatu pembahasan adat (red-duduk bicara) untuk menyelesaikan sutau persoalan melalui tikar adat, disitu hadir para pemangku adat misalnya Dewan Adat Mbaham Matta Fakfak dan Lembaga Masyarakat Adat Fakfak
Sementara Maghi atau biasa dikenal dengan (Taruh harta), tradisi Wewowo tersebut diatas Masyarakat Adat Mbaham Matta dan Lembaga Masyarakat Adat, baik Pengurus Adat maupun Masyarakat Adat, duduk bersama-sama kemudian saling bantu dengan menyisihkan uang untuk menopang hal positif dalam rumah adat mereka.
Baca Juga:
Ketua Kerukunan Lembata Kabupaten Fakfak: Gunakan Hak Pilih Saudara, Jangan Golput di Pilkada 2024
Adat atau tradisi ini sebetulnya bukan dilihat dari seberapa besar uang yang mereka kumpulkan namun mereka menjadikan forum adat sebagai sebuah perekat silaturahmi antara sesama keluarga baik Islam maupun Kristen.
Wewowo juga adat yang sejak turun temurun nenek moyang, menggunakan dalam rangka pembangunan Masjid maupun Gereja di Kabupaten Fakfak dan lahirlah baku kumpul uang (Maghi).
Sejalan dengan itu, tidak saja fokus pada bagaimana saling bantu dalam kegiatan pembangunan Masjid dan Gereja, orang Fakfak juga melakukan hal tersebut terhadap bidang lain seperti pendidikan, Kesehatan seperti; sekolah khusus mungkin Dokter, Doktor, Pilot ataupun sekolah-sekolah yang dianggap memiliki beban yang cukup besar sehingga dengan Wewowo tersebut bisa mendatangkan manfaat positif karena mereka mengundang banyak pihak untuk kumpul harta (uang) secara adat
Baca Juga:
Sembilan Hari Jelang Pilkada, PPD Fakfak Gelar Bimtek Tungsura dan Penggunaan SIREKAP
Sabtu kemarin (11/11/2023) bertempat di Sekretariat sementara Lembaga Masyarakat Adat Fakfak, dua lembaga adat yaitu, Dewan Adat Mbaham Matta dan Lembaga Masyarakat Adat Fakfak menggelar Wewowo Sekolah Pilot Maghi atas nama Rangga Setiawan Sarara Suli Rengen, putra dari Novi Sarara.
Rangga diketahui menempuh pendidikan dibidang penerbangan atau sebagai Pilot yang membutuhkan anggaran cukup besar, dia berhasil menempati ranking 1 dari 9 orang temannya dari 100 peserta yang tes, namun untuk melanjutkan sekolah tersebut ke jenjang selanjutnya butuh persiapan yang cukup matang dan kuat sehingga bisa menopang sekolah Pilot yang kini dikejar
Rangga diterima untuk melanjutkan Sekolah Pilot di Perusahaan pesawat Asia bernama All Asia Aviation Academy Sekolah ini memiliki Kantor Cabang di Jakarta. Rencana Rangga akan terbang ke Jakarta, 20 November 2023 untuk mengikuti pembekalan lebih awal bersama 9 Orang temannya,
Setelah mengikuti pembekalan kurang lebih 1 Minggu di Jakarta, selanjutnya dia mengikuti medical dan nantinya Rangga akan bertolak ke Filiphina untuk mengikuti pendidikan.
Rangga Sarara targetkan menyelesaikan studinya untuk mendapatkan sertifikasi pilot paling lama 1 tahun lebih dengan mengambil 1 – 4 lisensi dan bisa membawah pesawat jenis Airbus.
Ketua Dewan Adat Mbaham Matta Kabupaten Fakfak, Nicodemus Tuturop usai memimpin acara Wewowo Sekolah Pilot Maghi di Sekretariat sementara LMA Fakfak, Sabtu, (11/11/2023) mengatakan, wewowo sekolah Maghi tersebut satu bagian dari proses perubahan yang terjadi sejak orang di negeri ini (Fakfak-red) mengenal peradaban tersebut dalam berbagai kemajuan anak - anak Fakfak.
Didalam dunia penerbangan harus membutuhkan sejumlah orang yang bisa membawah pesawat, di Fakfak dalam rekaman Sejarah hanya ada salah satu orang Fakfak yang merupakan moyang dari Rangga Sarara adalah Semuel Iba, kemudian sejarah tersebut turunlah seorang putra dari Novi Sarara bernama Rangga Sarara Suli Rengen ini melajutkan yang pernah dirintis sama moyangnya.
Rangga menyatakan kesanggupan tersebut di Sekolah Pilot, sehingga Dewan Adat dan Lembaga Adat sebagai lembaga kultur mengambil sikap atau tindakan untuk memberikan dukungan baik dalam bentuk materi maupun non materi, disampaikan Nicodemus bahwa, termasuk Wewowo Sekolah Maghi adalah menjadi budaya turun temurun anak cucu di Kabupaten Fakfak dan bisa untuk bidang lain sepanjang ini bermakna positif bagi masyarakat.
“Kita kumpulkan 1.000 atau 2.000 adalah bagian dari solidaritas namun lebih dari itu adalah bagaimana kita membangun hubungan kekeluargaan yang kuat, menjaga kekuatan kebersamaan, mempertahankan persahabatan dengan baik, kemudian dari keteguhan hati dan kuasa Tuhan, Rangga sejak kecil sampai besar dia menyelesaikan Sekolah di Fakfak selanjutnya dia ikut tes Sekolah Pilot dan diterima khusus untuk Kawasan tingkat Asia, mari kita berikan dukungan karena mengangkat nama baik Fakfak”, ujar Nicodemus.
Menurut Nicodemus Tuturop, Rangga menyemangati adik-adik yang lain yang sampai hari ini masih menempuh pendidikan di tingkat SD maupun SMP dan setelah itu dari SMA harus kemana.
Rangga telah merintis jalan, sehingga menjadi motivasi untuk kedepan banyak anak-anak Fakfak yang bisa sekolah pilot, kedokteran atau sekolah-sekolah yang memiliki daya saing tinggi kedepan
“Wewowo Sekolah Pilot Maghi ini tidak selesai dan akan dibuka sampai Rangga mengakhiri masa studinya, dan kami akan juga minta untuk Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak yang ada memberikan dukungan sehingga cita-cita anak kami yang melanjutkan sekolah menjadi Pilot bisa tercapai karena membawa nama baik kita semua baik Pemerintah Provinsi Papua Barat maupun Kabupaten Fakfak”, demikian Nicodemus Tuturop.
Ketua LMA Kabupaten Fakfak Valentinus Kabes menambahkan bahwa Rangga menjadi motivasi anak-anak negeri fakfak dan jika dikemudian ada yang ikut jejak Rangga dengan sekolah Khusus seperti didunia Pendidikan maupun Kesehatan, maka Dewan Adat dan lembaga Adat di Fakfak siapa bantu dengan gelar Wewowo seperti halnya dialami Rangga Sarara Suli Rengen.
“LMA dan Dewan Adat Mbaham Matta Fakfak punya tanggungjawab yang sama untuk bagaimana melihat masyarakat Kabupaten Fakfak, jadi bukan untuk anak-anak negeri saja tapi siapapun dia yang berdomisili di Kabupaten Fakfak yang penting mereka datang minta dan dengan segala kesiapan, maka kami akan melakukan hal yang sama seperti yang kami lakukan terhadap Rangga”, kata Valentinus Kabes.
Wewowo Sekolah Pilot Maghi tersebut, Dewan Adat Mbaham Matta dan Lembaga Masyarakat Adat Fakfak berhasil menghimpun dana sebesar Rp87.460.000,- dan saat itu juga Ketua Dewan Adat Mbaham Matta disaksikan Ketua Lembaga Masyarakat Adat Fakfak menyerahkan hasil Wewowo Sekolah Maghi tersebut kepada pihak orang tua Rangga untuk dapat dimanfaatkan sebagaimana keperluan Sekolah Rangga. [Redaktur: Hotbert Purba]