Papua-Barat.WahanaNews.co, Jakarta | Kondisi darurat yang dihadapi oleh warga Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah akibat bencana kekeringan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan di Jakarta bahwa dirinya telah melaporkan kepada Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin terkait dengan perkembangan terkini percepatan penanganan bencana kekeringan dan kekurangan pangan Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
Bencana alam musim kemarau telah mengakibatkan kekeringan, juga cuaca dingin ekstrim memicu gagal panen hingga membuat warga Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah kesulitan mendapatkan bahan makanan. Kekeringan melanda daerah tersebut terjadi sejak sejak Juni lalu.
Baca Juga:
Satgas Operasi Damai Cartenz Tangkap DPO KKB Puncak di Bandara Ilaga
Menko PMK, Muhadjir juga melaporkan kepada Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengenai kelangkaan makanan di Papua yang kondisinya saat ini sudah disuplai setiap hari dan didistribusikan kepada masyarakat secara tepat sasaran, juga penanganan kesejahteraan di Papua, penanganan stunting hingga pengentasan kemiskinan.
“Mengenai penanganan kelangkaan makanan, sekarang sudah bisa disuplai secara rutin. Kita siapkan stok pangan di Timika dan kemudian kita suplai setiap hari ke titik sasaran,” ujar Muhadjir dalam keterangan persnya dikutip Selasa (22/8/2023).
Lebih lanjut, Muhadjir juga menambahkan saat ini gudang pangan sedang dibangun di Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, sebagai salah satu kawasan yang terdampak krisis pangan.
Baca Juga:
Duka Mendalam TNI, Praka Hendrik Fonataba Dikabarkan Gugur di Tangan KKB
Sekarang sedang membangun gudang pangan di Agandugume, terus dipantau melalui dana dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
"Mudah-mudahan satu bulan ini sudah clear, sudah selesai, sehingga nanti bisa digunakan untuk men-stok pangan selama tiga bulan ke depan ketika masyarakat masih membutuhkan,” jelas Muhadjir.
Sebagai upaya mendukung kelancaran distribusi pangan kepada masyarakat di Papua, Muhadjir mengungkapkan pemerintah akan mengambil langkah dengan memperpanjang landasan pacu Bandara Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah agar dapat digunakan pesawat Hercules.
“Untuk jangka panjang, itu akan memperpanjang salah satu runway, yaitu Sinak, yang kalau nanti runway-nya itu diperpanjang, pesawat besar seperti Hercules bisa landing. Kalau Hercules bisa landing di situ, maka bukan hanya bahan pangan saja yang bisa diangkut, tetapi termasuk target material untuk pembangunan infrastruktur juga bisa diangkut],” terang Muhadjir.
Sementara itu, mengenai penanganan stunting di Tanah Air, Muhadjir melaporkan perkembangannya yang sudah berjalan dengan baik. Ia berharap target Presiden yaitu penurunan stunting hingga di angka 14% pada tahun 2024 dapat segera tercapai.
“Penanganan stunting sudah berjalan dengan baik. Mudah-mudahan nanti September ini hasil survei stunting bisa betul-betul di bawah 20%, syukur-syukur sudah mendekati 14%,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Muhadjir menambahkan progres pengentasan angka kemiskinan ekstrem mengalami penurunan dari angka 1,72% menjadi 1,12%. Harapannya, target angka kemiskinan ekstrem nol persen dapat terealisasi di tahun 2024.
“Alhamdulillah angka kemiskinan ekstrem mengalami penurunan 0,62% dalam waktu enam bulan. Mudah-mudahan September [2023] nanti angka kemiskinan ekstrem dapat turun di bawah satu persen,” demikian Muhadjir. [Redaktur: Hotbert Purba]