Papua-Barat.WahanaNews.co, Manokwari - Hujan deras yang mengguyur Kota Manokwari, Papua Barat telah membuat ruas jalan trans Manokwari Sorong yang ada di Distrik Masni rusak parah.
Hal tersebut diakibatkan oleh Kali Wariori yang banjir serta membawa bermacam-macam material, seperti batu, kayu, sehingga memenuhi daerah aliran sungai dan merembet ke badan jalan.
Baca Juga:
Tambang Galian C Diduga Ilegal di Siempat Nempu Dairi, APH Diminta Bertindak
Menurut keterangan warga, Julius, kepada WahanaNews.co, curah hujan cukup tinggi di daerah Masni dua minggu terakhir. Sehingga banyak Kali yang banjir, salah satunya Kali Wariori.
Meluapnya Kali Wariori diduga kuat tidak terlepas dari adanya aktivitas tambang emas ilegal di sekitar aliran sungai Wariori yang menggunakan alat berat.
"Jalur aliran Kali Wariori berubah akibat adanya aktivitas tambang emas menggunakan alat berat, sehingga waktu hujan deras datang dan banjir, air mengalir tidak pada jalurnya, dan akhirnya meluap kemana-mana. Salah satu yang rusak dibuat banjir ini adalah jalan trans Manokwari Sorong," ungkap Julius, Jumat (15/3/2024).
Baca Juga:
Sinyalemen Tambang PT PBS Ilegal di Sungai Bou Donggala: Polda Sulteng Tiada Alat Bukti-Tangkap Basah untuk Diproses Hukum
Warga sudah minta agar aktivitas tambang dihentikan, namun sampai sekarang aktivitas tambang terus beroperasi 24 jam.
"Kalau tidak ada tambang, maka tidak mungkin jalan ini rusak kena banjir Kali Wariori. Lama-lama kita di SP ini habis terendam air ini. Sekarang jalan so rusak, aktivitas terganggu jadinya," keluhnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa, selain jalan disekitar Kali Wariori, jembatan di Kali Kasih pun rusak akibat banjir beberapa waktu yang lalu.
Hal itu terjadi, diduga kuat karena di Kali Kasih juga ada aktivitas tambang ilegal, yang membuat jalur aliran Kali Kasih juga berubah, dan akhirnya merembes kemana-mana dan menghantam badan jalan dan jembatan Kali Kasih.
Julius juga berharap agar apa yang telah disampaikan oleh Kapolda Papua Barat beberapa waktu lalu lewat media, terkait penghentian aktivitas tambang emas ilegal, dapat segera ditindaklanjuti.
"Yang bikin ulah siapa, dan yang kena imbasnya siapa. Para penambang ilegal so ambil hasil dan kami warga disini kena dampaknya," demikian Julius.
[Redaktur: Hotbert Purba]